ANTI BULLYING DAN KEKERASAN

Review Kegiatan PKKMB Universitas Lampung Tahun 2024

Materi 3 (Tugas PKKMB Day-1)

ANTI BULLYING DAN KEKERASAN

Diah Utami Ningsih, S.Psi., M.A., Psi.

 

BULLYING vs KONFLIK

Bullying ditunjukan untuk menyakiti atau mempermalukan. Ada ketimpangan kekuatan antara pelaku, baik dalam hal fisik, status sosial atau jumlah. Bullying sendiri merujuk pada perilaku agresif, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang secara berulang. Bullying bisa terjadi juga ketika seseorang mempunyai konflik dengan yang lainnya.

 

KENAPA MEMBULLY?

Untuk mendapatkan rasa dominan.

- Mendapatkan perhatian atau menjadi popular.

- Mencoba menyembunyikan perasaan dengan menakut-nakuti.

- Tidak bahagia dan melampiaskannya dengan orang lain.

- Untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan .

- Untuk merasa lebih baik saat merasa buruk atau cemburu dengan orang lain.

 

BEDA BERCANDA DAN BULLYING

    Bercanda merupakan sikap jahil yang biasanya untuk mencairkan suasana atau menghibur teman bicara, tetapi masih dalam batas wajar dan masih santai dalam menerima bercandaan tersebut.

    Sedangkan bullying merupakan sikap yang secara sengaja dapat menyakiti lawan bicara, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa hal yang tertuju pada sikap bullying.

- Agresif untuk menyerang.

- Berulang kali/tidak ada tanda-tanda untuk berhenti atau tidak melakukannya lagi.

- Ada ketimpangan kekuatan .

- Menimbulkan kepuasan.

 

JENIS BULLYING

1. Verbal : Penghinaan, ejekan, atau cemoohan secara lisan

2. Fisik : Kekerasan fisik atau ancaman yang melibatkan kontak tubuh.

3. Sosial/Relasional : Penyebaran gosip, isolasi, atau penolakan dari kelompok

4. Cyberbullying : Penindasan melalui media sosial atau platform daring, spamming (komentar buruk)

 

DAMPAK BULLYING BAGI KORBAN

Dampak Psikologis :

- Stres dan kecemasan : Target bullying mengalami Tingkat stress dan kecemasan yang tinggi.

- Depresi dan Kesepian : Bullying dapat menyebabkan perasaan depresi dan isolasi sosial.

- Pengaruh Akademis : Performa akademis dapat menurun akibat tekanan psikologis.

- Penurunan Diri : Korban bullying mungkin mengalami penurunan harga diri dan kepercayaan diri.

Dampak Sosial:

Gangguan Hubungan Sosial : Kesulitan membangun dan mepertahankan hubungan sosial.

- Ketidaksetaraan Peluang : Pembatasan akses pada kesempatan akademis dan ekstrakulikuler.

 

DAMPAK PSIKOLOGIS BAGI BYSTANDER (penonton)

Rasa Bersalah dan Penyesalan : Bystander yang menyaksikan bullying mungkin merasa bersalah atau menyesal jika tidak melakukan intervensi.

- Kecemasan dan Takut : Menyaksikan perilaku bullying dapat menciptakan rasa takut dan kecemasan di antara bystander, terutama jika mereka khawatir menjadi target selanjutnya.

- Pentingnya Norma Sosial : Bystander sering kali terpengaruh oleh norma sosial di sekitar mereka. Jika budaya kampus menerima atau mengabaikan bullying, ini dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis bystander.

 

KARAKTERISTIK RELASI YANG SEHAT

1. Saling memberi nasehat.

2. Mampu diajak Kerjasama.

3. Menerima apa adanya. 

4. Tidak suka menggunakan kata-kata kasar.

5. Saling jujur.

 

MENJADI PRIBADI HUMANIS

1. Mengenali nilai diri.

2. Ikut kegiatan yang membuat nyaman menjadi diri sendiri.

3. Jaga agar lingkungan sosial tetap terbuka dan beragam.

4. Memiliki pendapat sendiri dan dapat asertif.

5. Menjaga jarak dan melaporkan jika melihat kelompok yang melakukan bully.

 

MENCEGAH BULLYING

Kesadaran dan Edukasi :

1. Workshop Anti-Bullying : mengadakan workshop untuk meningkatkan kesadarn tentang bullying.

2. Pelatihan Dosen dan Staf : Memberikan pelatihan kepada dosen dan staf untuk mengidentifikasi dan menanggapi bullying.

Implementasi Kebijakan Anti-Bullying :

1. Adanya Kebijakan Kampus : Melarang bullying dengan sanksi yang jelas.

2. Tim Penanggulangan Bullying : Membentuk tim khusus untuk menangani kasus bullying.

 

“TIDAK ADA YANG PEDULI SEHEBAT APA KAMU, SAMPAI MEREKA TAHU SEBERAPA HEBAT KEPEDULIANMU”

- T.Roosevelt -

0 Komentar